Sebuah organisasi, misalnya sebuah
perusahaan, harus memiliki satu visi dan misi untuk menyatukan gerak langkah
anggotanya dalam mencapai tujuan. Seluruh anggota atau karyawan perusahaan
harus memiliki misi yang sama sehingga akan terjadi kesamaan gerak menuju
tercapainya misi dan terjalinnya kerjasama tim yang kuat antar karyawan.
Kadang kala, terjadi ketidaksamaan misi antara perusahaan
dengan karyawan. Perusahaan memiliki misi mengejar keuntungan sebesar-besarnya,
sedangkan karyawan mempunyai misi mencari gaji, jabatan, dan penghargaan
setinggi-tingginya. Kondisi ini akan membuat perusahaan hancur dengan
sendirinya. Untuk menghindari hal tersebut, masing-masing harus menyadari
tujuan perusahaan. Bila kesamaan tujuan telah dicanangkan maka semua langkah
akan seiring dan sejalan.
Kerja sama tim juga diperlukan
MEDIKA untuk menyatukan gerak dan langkah perusahaan. Seluruh komponen yang
ada beberapa waktu lalu bertemu di kediaman Dr. Kartono Mohamad. Pertemuan ini
sebenarnya merupakan pertemuan lanjutan yang telah diadakan Desember lalu.
Dalam pertemuan tersebut, semua bersepakat bahwa MEDIKA harus menjadi Jurnal
Kedokteran yang terkemuka dan memiliki kemadirian dalam bidang dana. Dengan
demikian, Jurnal Kedokteran ini dapat menjadi majalah profesi yang kuat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kerja sama tim
yang solid. Semua lini yang ada di MEDIKA seperti Redaksi, Pemasaran,
Sirkulasi, Keuangan, dan Umum harus saling bahu membahu dalam mencapai tujuan
tersebut. Tim yang solid akan menciptakan suasana yang kondusif bagi
anggota-anggotanya. Kegairahan masing-masing anggota tim dalam menyelesaikan
tugas yang menjadi tanggung jawabnya akan mempercepat penyelesaian tugas tersebut
dengan kualitas maksimal.
Intinya, sebuah tim bukan seberapa
banyak anggota yang dimiliki, namun sejauh mana tingkat keterikatan di antara
anggota untuk membangun kekuatan baru. Satu alat penting untuk meningkatkan
kualitas keterikatan anggota tim adalah dengan komunikasi. Komunikasi merupakan
urat nadi yang menyalurkan aspirasi masing-masing anggota dalam rangka
pencapaian target yang telah ditetapkan. Dengan komunikasi yang intens, semua
hambatan, tantangan, kesulitan, dan masalah dapat diselesaikan sehingga
keberhasilan akan tercapai.
Implikasi
Manajerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya
yang
dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Link
: http://nashchanarsyad.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial.html
Implikasi manajerial
dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada pembentukan team
work pada suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengefektifkan dan
mengefisiensikan proses operasional usaha mereka melalui team work.
Pemimpin perusahaan juga dapat lebih mudah dalam mengontrol tenaga kerja mereka
sehingga dapat memberikan apresiasi sesuai dengan hasil pencapaian baik secara
umum melalui team work maupun secara khusus melalui
anggota-anggotanya.
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim
yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan
pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Tahap-tahap Pembentukan Kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
-
Tahap 1 – Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
-
Tahap 2 –
Storming
-
Tahap 3 – Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.
-
Tahap 4 –
Performing
-
Tahap 5 – Adjourning
dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.
Link:
http://hebertcia.wordpress.com/2013/10/22/implikasi-manejerial-teamwork-pada-perusahaan/