Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa dapat memahami dam menghayati berbagai masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan individu dan keluarga
Tujuan Instruksional Khusus :
1.dapat menjelaskan pengertian individu
2.dapat menjelaskan penngertian pertumbuhan
3.dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
4.dapat menjelaskan pengertian fungsi keluarga
5.dapat menyebutkan macam-macam fungsi keluarga
6.dapat menjelaskan pengertian keluarga
7.dapat menjelaskan pengertian masyarakat
8.dapat menyebutkan 2 golongan masyarakat
9.dapat membedakan antara kelompok masyarakat non industri dengan masyarakat industri
10.dapat menjelaskan makna Individu
11.dapat menjelaskan makna keluarga
12.dapat menjelaskan makna masyarakat
13.dapat menjelaskan hubungan antara individu, keluarga dan masysakat
PENGERTIAN INDIVIDU
Individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang
tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti
manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan
Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang
meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. 1. Raga, merupakan bentuk jasad
manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan
yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama 2. Rasa, merupakan
perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi
alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan 3. Rasio
atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan
diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia
dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan
manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan
saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk
membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat
PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan (Growth) adalah dapat diartikan sebagai :
Perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang
bersifat tak terbalikkan (Irreversible). Bertambah besar ataupun
bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan
unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang tidak
akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Pendirian Nativistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Pendirian Empiristik dan Envinronmentalistik yaitu Pertumbuhan
individu semata-mata tergantung kepada lingkungan sedangkan dasar tidak
berperanan sama sekali.
Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme yaitu Interaksi antara dasar dan linkunagan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan Individu berdasarkan Psikologi
Fase-fasenya, antara ain :
- masa vital
- masa estetik
- masa intelektual
- masa sosial
Fungsi – fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis :
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
5. Fungsi pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
DEFINISI KELUARGA
1. Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga
adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari
tiap anggota keluarga.
2. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita
suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan
antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup
lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan
manusia tersebut.\
(1) Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar
bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri
dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary
group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih
intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok
sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat,
lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan
dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada
kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih
dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan
berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b) Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak
Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu,
sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok
di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar
kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal
semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang
telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati.
Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan
serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar
belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan
berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan
sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti
perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group)
tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok
resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja,
peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai
pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi
hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok
resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial,
perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang
memiliki anggota kelompok tidak resmi.
(2) Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk
mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan
tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu
yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di
tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal
pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan
dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las,
ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara
mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula
ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan
demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul
kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan
memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai
pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Hubungan individu dengan dirinya sendiri
Hubungan individu dengan diri sendiri terdapat 3 sistem kepribadian,
yaitu ID ( ES ), EGO dan SUPER EGO. Jika EGO gagal menjaga keseimbangan
antara dorongan dari ID dan larangan dari SUPER EGO maka individu akan
mengalami konflik batin terus – menerus.
Hubungan individu dengan keluarga
Hubungan individu dengan keluarga terdiri dari hubungan biologis, psikologis dan social.
Hubungan individu dengan lembaga
Hubungan individu dengan lembaga terdiri dari nilai – nilai dan norma – norma.
Hubungan individu dengan komunitas
Hubungan individu dengan komunitas atau sosialisasi terdiri dari penyebaran nilai dan budaya.
Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat sebagai lingkungan makro terdiri
dari sifat – sifat makro ( mencakup komunitas, keluarga, lembaga dan
individu ), lebih bersifat abstraksi.
Hubungan individu dengan nasion atau jiwanya
Nasion adalah suatu jiwa, asas spiritual dan solidaritas yang
terbentuk oleh perasaan. Hubungan individu dan nasionnya itu sendiri
merupakan posisi dan peranan yang ada pada diri sendiri.
SUMBER :
-http://eko13.wordpress.com/2008/03/18/bimbingan-konseling-keluarga/
-http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-keluarga.html
-sosiologismadapareschool.blogspot.com/…/pengertian-individu.html
-http://www.idonbiu.com/2009/09/pengertian-pertumbuhan.html
-http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
-http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_8859/title_bab-3-individu-keluarga-dan-masyarakat/
Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa dapat memahami dam menghayati berbagai masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan individu dan keluarga
Tujuan Instruksional Khusus :
1.dapat menjelaskan pengertian individu
2.dapat menjelaskan penngertian pertumbuhan
3.dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
4.dapat menjelaskan pengertian fungsi keluarga
5.dapat menyebutkan macam-macam fungsi keluarga
6.dapat menjelaskan pengertian keluarga
7.dapat menjelaskan pengertian masyarakat
8.dapat menyebutkan 2 golongan masyarakat
9.dapat membedakan antara kelompok masyarakat non industri dengan masyarakat industri
10.dapat menjelaskan makna Individu
11.dapat menjelaskan makna keluarga
12.dapat menjelaskan makna masyarakat
13.dapat menjelaskan hubungan antara individu, keluarga dan masysakat
PENGERTIAN INDIVIDU
Individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang
tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti
manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan
Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang
meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. 1. Raga, merupakan bentuk jasad
manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan
yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama 2. Rasa, merupakan
perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi
alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan 3. Rasio
atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan
diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia
dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan
manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan
saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk
membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat
PENGERTIAN PERTUMBUHAN
Pertumbuhan (Growth) adalah dapat diartikan sebagai :
Perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang
bersifat tak terbalikkan (Irreversible). Bertambah besar ataupun
bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan
unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang tidak
akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Pendirian Nativistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Pendirian Empiristik dan Envinronmentalistik yaitu Pertumbuhan
individu semata-mata tergantung kepada lingkungan sedangkan dasar tidak
berperanan sama sekali.
Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme yaitu Interaksi antara dasar dan linkunagan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan Individu berdasarkan Psikologi
Fase-fasenya, antara ain :
- masa vital
- masa estetik
- masa intelektual
- masa sosial
Fungsi – fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis :
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
5. Fungsi pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
DEFINISI KELUARGA
1. Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga
adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari
tiap anggota keluarga.
2. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga
karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling
berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita
suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan
antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup
lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama
serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan
manusia tersebut.\
(1) Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar
bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri
dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary
group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih
intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok
sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat,
lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan
dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada
kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih
dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan
berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b) Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak
Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu,
sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok
di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar
kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal
semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang
telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati.
Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan
serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar
belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan
berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan
sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti
perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group)
tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan
Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok
resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja,
peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai
pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi
hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok
resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial,
perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang
memiliki anggota kelompok tidak resmi.
(2) Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk
mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan
tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu
yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di
tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal
pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/
kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan
dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las,
ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara
mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula
ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan
demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul
kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan
memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai
pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Hubungan individu dengan dirinya sendiri
Hubungan individu dengan diri sendiri terdapat 3 sistem kepribadian,
yaitu ID ( ES ), EGO dan SUPER EGO. Jika EGO gagal menjaga keseimbangan
antara dorongan dari ID dan larangan dari SUPER EGO maka individu akan
mengalami konflik batin terus – menerus.
Hubungan individu dengan keluarga
Hubungan individu dengan keluarga terdiri dari hubungan biologis, psikologis dan social.
Hubungan individu dengan lembaga
Hubungan individu dengan lembaga terdiri dari nilai – nilai dan norma – norma.
Hubungan individu dengan komunitas
Hubungan individu dengan komunitas atau sosialisasi terdiri dari penyebaran nilai dan budaya.
Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat sebagai lingkungan makro terdiri
dari sifat – sifat makro ( mencakup komunitas, keluarga, lembaga dan
individu ), lebih bersifat abstraksi.
Hubungan individu dengan nasion atau jiwanya
Nasion adalah suatu jiwa, asas spiritual dan solidaritas yang
terbentuk oleh perasaan. Hubungan individu dan nasionnya itu sendiri
merupakan posisi dan peranan yang ada pada diri sendiri.
SUMBER :
-http://eko13.wordpress.com/2008/03/18/bimbingan-konseling-keluarga/
-http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-keluarga.html
-sosiologismadapareschool.blogspot.com/…/pengertian-individu.html
-http://www.idonbiu.com/2009/09/pengertian-pertumbuhan.html
-http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
-http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_8859/title_bab-3-individu-keluarga-dan-masyarakat/