Pendidikan
karakter dalam sebuah keluarga
Keluarga adalah sebagai
pondasi dalam pendidikan. Melalui keluarga semua aktivitas individu dapat
terbentuk. Peran anak dan orang tua dalam keluarga akan menentukan bagaimana
kondisi keluarga tersebut membentuk suatu karakter. Karakter adalah suatu
perilaku yang terbentuk melalui proses pembiasaan yang terbina dan lahir dari
kekuatan individu untuk menjalankannya. Karakter akan menjadi dasar individu
untuk memiliki nilai-nilai sebagai bagian dari pribadinya. Melalui proses
pembiasaan yang telah dibangun, maka karakter akan menjadi dasar pendidikan
dalam keluarga sebelum individu tersebut berinteraksi di lingkungannya.
Konsep pendidikan ideal
dalam keluarga semestinya mulai terbangun saat individu yang diikat dalam
pernikahan mampu menjalin suatu komitmen yang baik. Seorang wanita dengan
perannya yang baru sebagai istri dan laki-laki sebagai suami mulai membangun
komitmen dalam menentukan arah keluarga yang akan dibentuknya. Hadirnya seorang
anak akan melengkapi konsep pendidikan yang mesti dibangun mereka sebagai
orangtua. Idealnya baik orangtua maupun anak kelak dapat membangun interaksi
dan komunikasi yang baik dalam keluarga tersebut. Tidak
jelasnya arah pendidikan dalam keluarga terjadi saat pendidikan karakter tidak
dapat dipersiapkan dengan baik. Biasanya ketidakjelasan ini mulai dirasakan
manakala perjalanan waktu yang dilewati setelah anak mulai tumbuh dan
berkembang usianya. Orangtua mulai menyadari betapa pentingnya tanggung jawab
membentuk pembiasaan sedini mungkin dalam mempersiapkan tumbuh kembangnya
seorang anak.
Pengaruh-pengaruh dari
lingkunganpun kini cukup dominan. Lingkungan yang baik tentu akan membantu
pengaruh yang baik pula. Sementara sebaliknyalingkungan yang kurang baik atau
kurang mendukung, ini yang mesti diwaspadai. Demikian halnya perkembangan media
teknologi dan komunikasi turut andil dalam membentuk karakter seseorang.
Orangtua dan anak jika tidak dapat memfilter dengan bijak apa yang ditemukan
dari lingkungan, maka pergeseran nilai-nilai itu tidak dapat dihindari atau
tidak disadari.
Membangun karakter keluarga yang
ideal tentu akan menjadi cita-cita semua orang. Hanya bagaimana cita-cita itu
terwujud akan kembali kepada peran orangtua itu sendiri. Karakter ideal dalam
suatu keluarga bukanlah hanya sebaatas memiliki aturan-aturan atau pembiasaan
yang telah dibentuk dan disepakati. Tetapi lebih dari itu bagaimana keluarga
itu mampu menjankannya dengan lebih intensif, tanpa keterpaksaan dan dengan
penuh kesadaran bahwa hal itu adalah suatu nilai yang dibutuhkan. Jika semua
bisa merasakan bahwa apa yang dilakukan itu memiliki nilai dan dibutuhkan, maka
tidak akan ada beban dalam menjalankannya.
karakter pada anak yang
tentu banyak diharapkan oleh orang tua antara lain memiliki anak yang taat,
sholeh, sehat dan cerdas. Mengarah pada sifat yang taat akan mudah jika diawali
dengan bagaimana orangtua memberikan contoh yang baik dan konsisten
menjalankannya. Dengan sendirinya anak akan menirukan apa yang dilakukan oleh
orantua. Sementara karakter sholeh akan terbentuk melalui peran orangtua dalam
menanamkan pondasi agama dan mengamalkannya di dalam keluarga tersebut. Peran
pendidikan agama di sekolah juga akan membantu melengkapi kekuatan seorang anak
memiliki nilai kesholehan.
Nilai-nilai yang
terbangun atau terbentuk dalam suatu keluarga akan lebih baik jika dibangun
melalui dasar kembali pada pondasi agama. Karena pondasi agama dapat menjadikan
pembentukan nilai-nilai yang sangat diperlukan dalam membangun karakter
individu-individu yang baik. Jika karakter individu baik telah tertanam maka
dengan sendirinya karakter dalam keluarga dapat dengan mudah diwujudkan. Proses
membangun pendidikan karakter akan berhasil dengan baik jika individu-individu
itu baik orangtua maupun anak telah memiliki kesadaran untuk menjalankan nilai-nilai
pondasi agama yang telah dimiliknya.
Guna mendukung tanggung
jawab tersebut, diperlukan adanya komunikasi dan interaksi yang baik. Ini
mutlak diperlukan karena pendidikan karakter dalam keluarga tidak dapat
terwujud atau sulit diwujudkan jika komunikasi dan interaksi tidak terbangun.
Melalui komunikasi dan interaksi yang baik antara orangtua dan anak inilah yang
kelak akan mengarahkan pada keberhasilan pendidikan karakter dalam keluarga.
Keberhasilan pendidikan karakter dalam keluarga dengan sendirinya akan
membentuk suatu keluarga yang ideal, seperti yang diharapkan oleh banyak
keluarga saat ini. Semoga kita bisa mewujudkannya.