Senin, 07 Juli 2014

Pendidikan

Pendidikan karakter dalam sebuah keluarga

Keluarga adalah sebagai pondasi dalam pendidikan. Melalui keluarga semua aktivitas individu dapat terbentuk. Peran anak dan orang tua dalam keluarga akan menentukan bagaimana kondisi keluarga tersebut membentuk suatu karakter. Karakter adalah suatu perilaku yang terbentuk melalui proses pembiasaan yang terbina dan lahir dari kekuatan individu untuk menjalankannya. Karakter akan menjadi dasar individu untuk memiliki nilai-nilai sebagai bagian dari pribadinya. Melalui proses pembiasaan yang telah dibangun, maka karakter akan menjadi dasar pendidikan dalam keluarga sebelum individu tersebut berinteraksi di lingkungannya.

Konsep pendidikan ideal dalam keluarga semestinya mulai terbangun saat individu yang diikat dalam pernikahan mampu menjalin suatu komitmen yang baik. Seorang wanita dengan perannya yang baru sebagai istri dan laki-laki sebagai suami mulai membangun komitmen dalam menentukan arah keluarga yang akan dibentuknya. Hadirnya seorang anak akan melengkapi konsep pendidikan yang mesti dibangun mereka sebagai orangtua. Idealnya baik orangtua maupun anak kelak dapat membangun interaksi dan komunikasi yang baik dalam keluarga tersebut. Tidak jelasnya arah pendidikan dalam keluarga terjadi saat pendidikan karakter tidak dapat dipersiapkan dengan baik. Biasanya ketidakjelasan ini mulai dirasakan manakala perjalanan waktu yang dilewati setelah anak mulai tumbuh dan berkembang usianya. Orangtua mulai menyadari betapa pentingnya tanggung jawab membentuk pembiasaan sedini mungkin dalam mempersiapkan tumbuh kembangnya seorang anak.

Pengaruh-pengaruh dari lingkunganpun kini cukup dominan. Lingkungan yang baik tentu akan membantu pengaruh yang baik pula. Sementara sebaliknyalingkungan yang kurang baik atau kurang mendukung, ini yang mesti diwaspadai. Demikian halnya perkembangan media teknologi dan komunikasi turut andil dalam membentuk karakter seseorang. Orangtua dan anak jika tidak dapat memfilter dengan bijak apa yang ditemukan dari lingkungan, maka pergeseran nilai-nilai itu tidak dapat dihindari atau tidak disadari.
Membangun karakter keluarga yang ideal tentu akan menjadi cita-cita semua orang. Hanya bagaimana cita-cita itu terwujud akan kembali kepada peran orangtua itu sendiri. Karakter ideal dalam suatu keluarga bukanlah hanya sebaatas memiliki aturan-aturan atau pembiasaan yang telah dibentuk dan disepakati. Tetapi lebih dari itu bagaimana keluarga itu mampu menjankannya dengan lebih intensif, tanpa keterpaksaan dan dengan penuh kesadaran bahwa hal itu adalah suatu nilai yang dibutuhkan. Jika semua bisa merasakan bahwa apa yang dilakukan itu memiliki nilai dan dibutuhkan, maka tidak akan ada beban dalam menjalankannya.

karakter pada anak yang tentu banyak diharapkan oleh orang tua antara lain memiliki anak yang taat, sholeh, sehat dan cerdas. Mengarah pada sifat yang taat akan mudah jika diawali dengan bagaimana orangtua memberikan contoh yang baik dan konsisten menjalankannya. Dengan sendirinya anak akan menirukan apa yang dilakukan oleh orantua. Sementara karakter sholeh akan terbentuk melalui peran orangtua dalam menanamkan pondasi agama dan mengamalkannya di dalam keluarga tersebut. Peran pendidikan agama di sekolah juga akan membantu melengkapi kekuatan seorang anak memiliki nilai kesholehan.

Nilai-nilai yang terbangun atau terbentuk dalam suatu keluarga akan lebih baik jika dibangun melalui dasar kembali pada pondasi agama. Karena pondasi agama dapat menjadikan pembentukan nilai-nilai yang sangat diperlukan dalam membangun karakter individu-individu yang baik. Jika karakter individu baik telah tertanam maka dengan sendirinya karakter dalam keluarga dapat dengan mudah diwujudkan. Proses membangun pendidikan karakter akan berhasil dengan baik jika individu-individu itu baik orangtua maupun anak telah memiliki kesadaran untuk menjalankan nilai-nilai pondasi agama yang telah dimiliknya.

Guna mendukung tanggung jawab tersebut, diperlukan adanya komunikasi dan interaksi yang baik. Ini mutlak diperlukan karena pendidikan karakter dalam keluarga tidak dapat terwujud atau sulit diwujudkan jika komunikasi dan interaksi tidak terbangun. Melalui komunikasi dan interaksi yang baik antara orangtua dan anak inilah yang kelak akan mengarahkan pada keberhasilan pendidikan karakter dalam keluarga. Keberhasilan pendidikan karakter dalam keluarga dengan sendirinya akan membentuk suatu keluarga yang ideal, seperti yang diharapkan oleh banyak keluarga saat ini. Semoga kita bisa mewujudkannya.


Pariwisata

Tempat Pariwisata di Papua

Bicara tentang tempat wisata di papua, maka akan langsung membayangkan keindahan dan panorama alam yang ada disana. Papua sebagai pulau yang berada palng timur Indonesia menyimpan banyak sekali keindahan, eksotisme alam yang kita tidak pernah temui ditempat lain. Belakangan ini pemerintah sedeng gencar-gencarnya mempromosikan objek0objek wisata yang ada di Papua.
Di Papua banyak sekali tempat pariwisata yang dapat kita kunjungi, contohnya :

Raja Ampat
Tempat ini menjadi sangat terkenal akhir-akhir ini, tempat wisata ini menjadi salah satu tempat wisata yang diunggulkan oleh pemerintah setempat. Raja ampat merupakan kepulauan yang berlokasi di bagian barat Irian Jaya. Kawasan ini sudah diakui dunia sebagai surganya terumbu karang. Dengan berbagai terumbu karang yang menghiasi alam bawah lautnya, raja ampat menjadi salah satu tempat diving terbaik di dunia. Tidak kurang dari 75% dari spesies terumbu karang yang ada di dunia dapat anda temukan di Raja Ampat. Banyaknya wisatawan dari dalam maupun luar negeri yang ingin menyelam di sini, sehingga pengelola setempat telah menentukan jadwal penyelaman dan daftar antrian wisatawan. Meskipun harus menunggu, kita akan terpuaskan dengan eksotisme keindahan alam yang ditawarkan.

Danau Paniai

Danau ini telah diakui oleh 157 negara sebagai danau terindah di Dunia. Hal tersebut disepakati pada konferensi danau sedunia pada tahun 2007. Danau yang berlokasi di kabupaten paniai ini terkenal memiliki panorama alam yang luar biasa. Selain dari itu kealamian dan kelestarianya masih sangat terjaga. Air danau yang nampak biru lengkap dengan pemandangan dan suasana sekitar yang asri, menjadikan banyak orang ingin berkunjung ke danau ini. Berbagai ikan air tawar hidup di danau ini sehingga menjadikan danau ini sebagai spot memancing terbaik di papua.

Festival Budaya
           
Selain terkenal akan keindahan alamnya, Papua juga terkenal akan kebudayaannya yang unik. Hal ini yang kemudian dimanfaatkan dan dikembangkan oleh pemerintah sekitar untuk menarik wisatawan datang ke Papua. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan berbagai festival kebudayaan di Papua. Contoh festival budaya di Papua yang diadakan stiap tahunnya

Festival Asmat

Festival ini selalu diadakan pada awal bulan oktober. Festival ini merupakan salah satu pesta budaya yang dirancang untuk memperkenalkan kebudayaan asmat. Pada event ini, berbagai karya seni dan kebudayaan asmat dipamerkan. Pada akhir acara, biasanya akan dilakukan pelelangan terhadap karya seni terbaik yang ada di festival ini.

Festival Maritim Raja Ampat


Festival ini merupakan salah satu festival bahari yang diadakan di raja Ampat. Pada festival ini biasanya diadakan berbagai lomba seperti lomba fotografi, perahu dayung, voli pantai, dan berbagai kegiatan perlombaan lainnya. Di festival ini kita juga dapat mencicipi berbagai kuliner khas Papua seperti papeda, ulat sagu, dan berbagai makanan seafood.

Sabtu, 05 Juli 2014

Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara selama satu tahun.
KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1.      PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan

2.      PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
RUMUS :
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

3.      NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
RUMUS :
NNP = GNP – Penyusutan

4.      NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
RUMUS :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung

5.      PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
RUMUS :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

6.    DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
RUMUS :
DI = PI – Pajak langsung

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga metode pendekatan, yaitu:




1. Metode Pendekatan pendapatan 
dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) ayng diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan .

Y = R + W + I + P

R = rent = sewa
W = wage = upah/gaji
I = interest = bunga modal
P = profit = laba

2. Metode Pendekatan produksi : dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang 
industriagrarisekstraktifjasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa danbarang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
Y = Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +.....(PXQ)n

P = harga
Q = kuantitas

3. Metode Pendekatan Pengeluaran : dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor 
 Y = C + I + G + (X-M)

C = konsumsi masyarakat
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor

Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional

a.       Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuransuatu Negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk. Angka tersebutdikenal sebagai angka PDB per kapita. Biasanya makin tinggi angka PDB perkapita,kemakmuran rakyat di anggap makin tinggi. Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) jugamenggunakan angka PDB perkapita untuk menyusun kategori tingkat kemakmuransuatu Negara.
b.       b. Perhitungan PDB maupun PDB perkapita juga dapat digunakan untuk menganalisistingkat kesejahteraan social suatu masyarakat. Umumnya ukuran tingkat kesejahteraanyang di pakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak di perhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDBhanya menghitung output yang di anggap memenuhi kebutuhan fisik atau materi yangdapat di ukur dengan nilai uang.
c.       Angka PDB perkapita dapat mencerminkan tingkat produktivitas suatu Negara. Untukmemperoleh perbandingan prokditivitas antar Negara, ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan jumlah dan komposisi penduduk, jumlah dan struktur kesempatan kerja, dan faktor-faktor non ekonomi

Kendala yang Mempengaruhi pendapatan Negara

1.      Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

2.      Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

3.      Investasi, 
Investasi atau secara lebih spesifik investasi domestik swasta bruto, adalah belanja pada barang kapital baru dan tambahan untuk persediaan.
Contohnya : bangunan dan mesin baru yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. 
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

Sumber :
            yuskos.files.wordpress.com/2008/03/pendapatan-nasional.doc

Inflasi dan Pengangguran


Definisi Inflasi
Inflasi adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suatu harga atas barang-barang secara umum dari waktu ke waktu secara terus menerus.
Tingkat kenaikan harga baru dapat dikatakan sebagai inflasi bila kenaikan itu meluas dan mempengaruhi kenaikan harga untuk barang yang lain. Sehingga kenaikan harga untuk satu atau dua barang saja dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali bila telah mempengaruhi harga barang lainnya.

Klasifikasi Inflasi
Pengangguran adalah suatu kondisi dimana seseorang yang ingin bekerja dan mempunyai kemampuan dibidang masing-masing tetapi dikarenakan terbatasnya suatu pekerjaan yang tersedia dan tidak memadai bahkan bisa juga tidak tersedianya lapangan kerja. Pengangguran juga dapat didefinisikan sebagai berikut yaitu seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkannya.

Golongan penduduk yang termasuk sebagai angkatan kerja adalah sebagai berikut :
·         Penduduk yang berumur antara 15 hingga 65 tahun kecuali ibu rumah tangga yang lebih suka menjaga keluarganya
·         Orang yang belum mencapai umur 65 tahun tetapi sudah pensiun dan tidak mau bekerja lagi
·         Pengangguran sukarela yaitu golongan penduduk dalam lingkungan umur tersebut yang tidak aktif mencari pekerjaan

Jenis-jenis Inflasi
Jenis-jenis inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa golongan berdasarkan berbagai faktor yang membedakannya.

1.       Berdasarkan asalnya :
a.       Inflasi Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Adalah inflasi yang terjadi didalam negeri, umumnya disebabkan karena defisit anggaran belanja yang dibiayai oleh percetakan uang baru, kenaikan upah, gagal panen dll.
b.       Inflasi Luar Negeri (Imported Inflation)
Adalah inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang-barang impor, yang terjadi karena kenaikan tarif impor barang atau karena tingginya biaya produksi di luar negeri.

2.       Berdasarkan tingkat tingginya inflasi
·         Inflasi ringan (dibawah 10% pertahun)
·         Inflasi sedang (10% sampai 30% pertahun)
·         Inflasi berat (antara 30% sampai 100% pertahun)
·         Hiper inflasi (diatas 100% pertahun)

Cara Mengatasi Inflasi
Inflasi merupakan penyabab keresahan masyarakat dan mengakibatkan kekhawatiran pemerintah. Oleh sebab itu pemerintah berusaha menekan inflasi serendah-rendahnya karena inflasi tidak dapat dihapuskan sama sekali.
Inflasi ada yang disahkan (validated),yaitu inflasi yang dibiarkan secara terus menerus karena pemerintah mengizinkan penambahan suplai uang misalnya karena defisit anggaran dengan mencetak uang baru.Jika inflasi yang yang terjadi tidak disertai dengan kenaikan suplai uang ,maka inflasi itu disebut inflasi yang tidak disahkan.

Inflasi dapat menguntungkan orang lain,sehingga menimbulkan ketegangan social.Oleh sebab itu,tiap-tiap Negara berusaha menghindari inflasi dengan melakukan kebijakan-kebijakan.Untuk mengatasi inflasi Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.

1. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah tindakan atau kebijakan yang diambil oleh penguasa moneter biasanya bank sentraluntuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar sehingga akan terjadi perubahan jumlah uang yang beredar yang pada akhirnya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. Ada beberapa macam kebijakan moneter yaitu :

a)      Politik Diskonto
Politik diskonto (discount policy) adalah politik bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikan dan menurunkan tingkat bunga.Dengan menaikan tingkat bunga diharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan berkurang, karena orang akan lebih banyak menyimpan uangnya di Bank dari pada menjalankan investasi.Sebaliknya,Bank sentral akan menurunkan suku bunga jika timbul deflasi (yang akan dibahas lebih dalam pada halaman berikutnya).Dengan diturunkannya suku bunga diharapkan masyarakat akan menarik uangnya dari bank karena bunga tidak memadai.

b)      Kebijakan Pasar Terbuka
Untuk memperkuat politik diskonto,kebijakan lain juga di jalankan yaitu dengan politik pasar terbuka (open market policy) yaitu dengan jalam membeli atau menjual surat-surat berharga.Dengan membeli surat-surat berharga di harapkan uang yang beredar di masyarakat bertambah,selanjutnya bila apabila dengan menjual surat-surat berharga diharapkan uang beredar di masyarakat dapat tersedot dari masyarakat.

c)      Kebijakan Persediaan Kas (cash ratio policy)
Bank sentral pada umumnya menentukan cash ratio yaitu angka perbandingan minimum antara uang tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan jumlah uang giral (cek.giro dan sebagainya) yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan.

d)     Perubahan Cadangan Minimum
Perubahan cadangan minimum yang dimiliki oleh bank-bank umum dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar.Apabila ketentuan cadangan minimum diturunkan ,jumlah uang yang beredar cenderung naik dan sebaliknya jika cadangan minimum dinaikan jumlah uang yang beredar cenderung turun.

2. Kebijakan Fiskal

a)      Pengaturan Pengeluaran Pemerintah
Pengaturan pengeluaran sangat perlu di lakukan. Dalam hal ini diharapkan penggunaan anggaran negara agar sesuai dengan perencaan.Kalau pembelajaan Negara melampui batas yang telah ditentukan akan mendorong terjadinya pertambahan uang yang beredar begitu juga sebaliknya.

b)      Menaikan Tarif Pajak
Saat terjadi inflasi uang beredar lebih banyak.Jumlah uang beredar tersebut dapat dikurangi dengan jalan menaikan tariff pajak.Jika tariff pajak dinaikkan uang yang dibelanjakan oleh masyarakat berkurang.Namun harus diperhatikan agar tidak terjadi ketimpangan atau ketidakadilan perlu diperhatikan golongan masyarakat mana yang dinaikkan pajaknya.

c)      Mengadakan Pimjaman Pemerintah
Pemerintah dapat mngadakan pinjaman pemerintah bauik dengan jalan paksaan ataupun tidak,untuk mengurangi uang yang beredar di masyarakat.Cara yang paling ampuh dilakukan untuk menyukseskan kebijakan ini yaitu dengan jalan membekukan simpanan yang dimiliki oleh masyarakat yang ada di bank.Dapat juga ditempuh dengan jalan memotong gaji pegawai negeri untuk di tabung.

3. Kebijakan Non-Moneter

a)      Menaikan Hasil Produksi
Kenaikan hasil produksi dapat memperkecil laju inflasi.Kenaikan hasil produksi dapat dilakukan dengan cara kebijakan penurunan bea masuk.Hal ini akan berakibat impor barang meningkat.Pertambahan jumlah barang di dalam negericenderung menurunkan harga.

b)      Kebijakan Upah
Kebijakan upah adalah tindakan menstabilkan upah dan gaji dengan cara gaji tidak sering dinaikan.Kenaikan gaji dan upah akan menimbulkan kenaikan daya beli.Hal ini pada akhirnya menaikan permintaan terhadap barang-barang secara keseluruhan.Apabila hal ini terjadi,maka akan menimbulkan inflasi.

c)      Pengaman harga dan distribusi barang
Pemerintah harus dapat mengendalikan kenaikan harga berbagai macam barang. Oleh karena itu,pemerintah menetapkan harga maksimum (harga eceran tertinggi), melakukan pengamanan harga, menetapka sanksi yang cukup berat.Apabila penetapan harga tidak disertai dengan pengamanan yang baik,maka tidak akan memberikan hasil yang diharapkan. Namun, kadang-kadang pengamanan harga oleh pemerintah sering menimbulkan pasar yang tidak diinginkan.(pasar gelap).