Prilaku
Produsen
Tugas
pokok seorang produsen adalah: melaksanakan produksi dengan menghasilkan barang
dan jasa untuk masyarakat. Pertimbangan produsen dalam menentukan berapa yang
akan dihasilkan dan ditawarkan pada perbagai tingkat harga ialah dengan membandingkan
hasil dan pengorbanannya.
- Hasil berupa barang dan jasa, yaitu produk atau output, yang dinilai dalam uang menurut harga pasar menjadi penerimaan.
- Pengorbanan yaitu faktor-faktor produksi yang digunakan sebagai input, dinilai dalam uang menurut harga pasar menjadi biaya produksi.
Perusahaan
atau satuan produksi ada dalam berbagai bentuk dan ukuran, dari usaha
kecil,usaha menengah, hingga perusahaan raksasa dengan jumlah ribuan karyawan.
Semua satuan produksi itu menghadapi masalah ekonomi yang sama. yaitu bahwa
diperlukan input = biaya untuk mencapai hasil penerimaan.
Jika ingin
berhasil seorang pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
- Perencanaan
Perencanaan
antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi
perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai
tujuan tersebut.
- Pengorganisasian
Semua
sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya,
baik sumber daya, modal, maupun manusia.
- Pengarahan
Agar
rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
- Pengendalian
Kemampuan
ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah
sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya
Definisi Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik
bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang
ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik
bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan
danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari
(2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah
keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada
seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi
kebutuhan manusia.
- 1. Proses produksi terus-menerus
Proses
produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk
dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam
proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki
karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis
produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
- 2. Proses produksi terputus-putus
Produk
diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam
proses
produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
- 3. Proses produksi campuran
Proses
produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan
terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap
perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
Macam-macam Biaya
1.Biaya investasi
(First or Investment Cost) adalah seluruh biaya yang
dikeluarkan oleh entitas investor dalam perolehan suatu investasi misalnya
komisi broker, jasa bank, biaya legal dan pungutan lainnya dari pasar
modal.
2.Biaya Operasi dan Pemeliharaan
(Operation and
Maintenance Cost) adalah biaya yang dikeluarkan oleh Transporler untuk
pengoperasian dan pemeliharaan Fasilitas.contoh beban
penyusutan, beban pemasaran
3.Biaya tetap
(Fixed cost) adalah biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak
mengalami perubahan,walaupun ada perubahan volume produksi
atau penjualan (dalam batas tertentu). Artinya
kita menganggap biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu saja, biasanya
kapasitas produksi yang dimiliki. Namun, untuk kapasitas produksi bertambah,
biaya tetap juga menjadi lain. Contoh
biaya tetap adalah seperti gaji, penyusutan aktiva tetap, bunga, sewa
atau biaya kantor dan biaya tetap lainnya.
4.Biaya variabel
(Variabel Cost) adalah biaya yang secara total
berubah-ubah sesuai dengan volume produksi atau penjualan.
Artinya asumsi kita biaya variabel berubah-ubah secara
sebanding (proporsional) dengan perubahan volume produksi atau penjualan.
Dalam hal ini sulit terjadi dalam praktiknya karena
dalam penjualan
jumlah besar akan ada potongan-potongan tertentu, baik yang diterima maupun
diberikan perusahaan. contoh biaya variabel biaya variabel adalah biaya bahan
baku, upah buruh langsung, dan komisi penjualan biaya variabel lainnya.
5.Biaya
marjinal
adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu
unit tambahan produk. Contoh
pembelian mesin,bangunan dan lain-lain.
6.Biaya marjinal (Incremental or
Marginal Cost) adalah perubahan biaya total yang berkaitan dengan perubahan
satu unit output. Sedangkan, biaya inkremental dapat diartikan sebagai tambahan
biaya total dari penerapan keputusan manajerial.
7.Biaya langsung
(Direct Cost)adalah biaya-biaya untuk pengadaan sumber
daya yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang
tercantum dalam pay item kontrak.
·
Peralatan
·
Bahan
baku
·
Tenaga
Kerja
·
Subkontraktor
8.Biaya tidak langsung (Indirect Cost) adalah segala biaya yang terkait
dengan penyelenggaraan proyek dan tidak bisa dibebankan secara langsung
·
Biaya
lapangan umum
·
Gaji
pelaksana
·
Biaya
administrasi
9.Biaya satuan
(Unit Cost) adalah biaya yang dihitung untuk
satu satuan produk pelayanan, diperoleh dengan cara membagi biaya total (TC)
dengan jumlah/kuantitas output atau total output (TO) atau : UC = TC/TO contoh
biaya satuan rawat inap (kamar) kelas I, II, III, biaya satuan rawat jalan.
Biaya satuan ddipengaruhi oleh besarnya biaya total. Biaya satuan yang
dihasilkan oleh hasil perhitungan berdasarkan pengeluaran nyata untuk
menghasilkan produk dalam kurun waktu tertentu disebut biaya satuan aktual
(Actual Unit Cost). Biaya satuan yang secara normatif dihitung untuk
menghasilkan suatu jenis pelayanan kesehatan menurut standar baku disebut biaya
normatif (Normative
Cost).
10.Biaya Total
( Total Cost = TC) . Biaya total adalah
keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.
TC=TFC+TVC
Dimana TFC = total fixed cost
Dimana TFC = total fixed cost
TVC = total variable cost.
11.Biaya berulang (Recurring cost) adalah
biaya yg secara berulang dikeluarkan menghasilkan produk yang sama dan berulang
secara teratur.
12.Biaya
tidak berulang (Nonrecurring cost) adalah
biaya yang tidak berulang, walaupun l dapat bersifat komulatif dalam priode
yang pendek.
13.Biaya Hangus
adalah biaya yang telah
terjadi di masa yang lalu dan tidak mempengaruhi perkiraan biaya di masa yang akan datang
dalam penentuan tindakan.
14.Biaya terbenam
(Sunk or Past cost) adalah
biaya yang tidak dapat kembali.
Contoh:
kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik dan penyusutan
bangunan.
Cara Menentukan
Keuntungan
1. Menghitung Harga Pokok
Penjualan (HPP)/Modal Pokok
Cara menghitung modal pokok
penjualan dapat dijelaskan . Perhitungan modal pokok merupakan hal pertama yang
harus dilakukan untuk mengetahui keuntungan usaha selanjutnya.
Contoh: Untuk contoh kali ini
menggunakan harga pokok penjualan burger seperti yang tercantum pada dan
untuk HPP per porsi menggunakan resep mi ayam ala UKMKU Rp1.500 . Harga pokok
penjualan sebuah burger dengan resep ala UKMKU adalah sebesar Rp1.400 per buah.
2. Menentukan Harga Jual
Menentukan harga jual bergantung
pada keinginan pemilik dan segmentasi pasarnya.
Contoh: Kali ini harga jual
ditentukan dari harga yang umum di pasaran. Harga pasaran umum mi ayam adalah
Rp5.000 dan harga pasaran untuk burger adalah Rp6.000.
3. Menghitung Keuntungan Kotor
Keuntungan kotor adalah hasil
keuntungan dari perhitungan penjualan dikurangi modal pokok akan tetapi belum
dikurangi biaya operasional.
Keuntungan kotor = Penjualan per
buah/porsi — Modal Pokok
Keuntungan kotor/hari = Total
penjualan/hari/bulan — Total modaI pokok atau per bulan
Sumber :