Rabu, 29 April 2015

Remaja dan Narkoba


Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang) belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab penyalahgunaan narkoba  ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya. Penyalahgunaan narkoba yang terjadi di masyarakat saat ini sangat memprihatinkan. Sebanyak 40% dari pengguna narkoba berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Bahkan pengguna narkoba berumur 10-20 tahun dari tahun 2012 ke 2013 meningkat sebanyak 2,5%. dan akan terus meningkat seiring berjalannya waktu. Remaja memiliki sifat yang labil dan belum dapat memutuskan sesuatu dengan tepat. Sedikit saja pergaulan yang salah, maka remaja akan masuk ke dalam masalah-masalah seperti, narkoba, rokok, minuman keras, dan lain-lain. Pertama-tama, remaja akan mulai mencoba merokok. Tetapi, dari kebiasaan merokok itulah mereka ingin sesuatu yang lebih dari rokok. Bahkan tak jarang ada ungkapan “belum gaul kalau  belum pakai narkoba” di antara para remaja sehingga banyak remaja yang terseret dalam masalah narkoba. Selain itu, sifat remaja yang ingin memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan ingin dianggap “keren” oleh teman-temannya adalah faktor lain yang dapat menyebabkan remaja terjerumus dalam narkoba. Menurut Kepala BNN, dari 4 juta pengguna narkoba, yang direhabilitasi baru 18 ribu orang. Masih banyak pecandu lain yang belum direhabilitasi dan ini menambah kemungkinan berkembangnya jaringan narkoba di Indonesia, terutama di kalangan  pelajar atau remaja. Bila pelajar sudah kecanduan narkoba, prestasi belajar mereka akan menurun. Dengan prestasi pelajar yang semakin menurun, tentunya masa depan bangsa Indonesia terancam. Bertambah banyaknya pengguna narkoba menyebabkan jumlah pengidap HIV/AIDS juga semakin meninkat, karena penggunaan jarum suntik secara bergantian  beresiko tinggi menularkan HIV. Bila salah satu pengguna mengidap HIV/AIDS, tentu saja yang lain akan ketularan penyakit itu akibat penggunaan jarum suntik secara  bergantian. Selain itu dampak lain pemakaian narkoba adalah meningkatnya seks bebas. Perilaku seks bebas juga menyebabkan meningkatnya penyakit HIV/AIDS juga.
 Narkoba bukan hanya menjadi masalah bagi sebagian orang. Tetapi, narkoba ini adalah masalah nasional, masalah kita bersama, karena jika narkoba sudah semakin merajalela, kualitas negara kita akan semakin menurun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar