Dengan berpegang pada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memeuhi kebutuhannya, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam masyarakat pada hakikatnya merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut.
Oleh karena Individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, Maka timbul perbedaan kepentingan. Perbedaan itu antara lain :
- Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
- Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri
- Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama
- Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi
- Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain
- Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelompoknya
- Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
- Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri
Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu :
- Fase disorganisasi karena kesalah pahaman yang menyebabkan sulitnya satu kelompok menyesuaikan diri dengan norma ideology
- Fase disintegrasi yaitu pernyataan tidak setuju dalam berbagai
bentuk seperti protes, aksi masa, dll. Walter W.Martin mengemukakan
tahapan disintegrasi :
- Ketidak sepahaman anggota kelompok tentang tujuan social yang akan dicapai
- Norma social yang tidak membantu masyarakat dalam mencapai tujuan
- Norma yang telah dihayati oleh kelompok bertentangan satu sama lain
- Sanksi sudah menjadi lemah
- Tindakan masyarakat sudah bertentangan dengan norma kelompok
- Prasangka, Diskriminasi, Dan Etnosentrisme
PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL / KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Terdapat 3 elemen- elemen dasar yang merupakan cirri khas dari konflik :
- Terdapat dua atau lebih unit – unit atau bagian
- Unit – unit tersebut mempunyai perbedaan- perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan – gagasan.
- Terdapat interaksi diantara bagian – bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.
- Pada taraf diri seseorang
- Pada taraf kelompok
- Pada taraf masyarakat
Adapun cara pemecahan konflik tersebut adalah :
- Elimination, yaitu pengunduran diri dari salah satu pihak
- Subjugation atau domination, yaitu memaksa pihak lain untuk mengalah dan menaatinya.
- Majority rule, artinya dengan suara terbanyak
- Minority contsent, artinya kelompok mayoritas menang, tetapi kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan sepakat untuk bersama.
- Compromise, semua sub kelompok mengambil jalan tengah.
- Integrasi, artinya pendapat – pendapat yang bertentangan didiskusikan sampai mencapai keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
Integrasi social
Integrasi social dapat diartikan adanya kerja sama dari seluruh anggota masyarakat secara keseluruhan. Integrasi masyarakat akan terwujud apabila mampu mengendalikan prasangka di masyarakat sehingga tidak terjadi konflik, tidak banyak system yang saling melengkapi dan tumbuh integrasi tanpa paksaan.
Integrasi Nasional
Integrasi social adalah merupakan masalah yang dialami semua Negara di dunia. Yang berbeda adalah bentuk permasalahannya.
Menghadapi masalah integrasi sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena masalahnya berbeda.
- Beberapa permasalahan integrasi social
- Perbedaan ideology, disebabkan perbedaan falsafah hidupnya yang berpengaruh dalam proses sosialisasinya
- Kondisi masyarakat yang majemuk, terdiri dari pribumi dan keturunan asing
- Masalah territorial daerah yang cukup jauh, akan mempererat kelompok etnis tertentu.
- Pertumbuhan partai politik,memunculkan kesenjangan pertentangan politik.
- Mempertebal keyakinan seluruh warga Negara Indonesia terhadap Ideologi Nasional
- Membuka isolasi antar etnis dan antar pulau.
- Menggali kebudayaan daerah menjadi kebudayaan nasional
- Membentuk asimilasi bagi berbagai etnis baik pribumi ataupun keturunan asing.
SUMBER
http://bobparpunguan.wordpress.com/2011/01/09/pertentangan-pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar